Selasa, 05 Juni 2012

Tips memilih Perguruan Tinggi Swasta

Lo kok Perguruan Tinggi Swasta?
Yaa karena cuma mereka aja yang bisa dipilih, kalo PTN (perguruan Tinggi Negeri) kan justru mereka yang memilih mahasiswa. Meskipun sekarang PTN juga membuka kelas non reguler (atau apalah sebutannya) namun biasanya dikenakan biaya yang sangat tinggi.
Semakin banyaknya PTS di Indonesia ini sebenarnya memberikan keuntungan yaitu konsumen (baca: calon mahasiswa) mempunyai banyak pilihan. namun di satu sisi konsumen juga harus lebih jeli dalam memilih. Berikut ini saya mencoba memberikan tips dalam memilih PTS agar tidak menyesal nantinya karena sekali salah memilih PTS menyesalnya bisa seumur hidup :)

  1. Tentukan Jurusan. Jangan sampai memilih PTS tapi belum tahu jurusan apa yang akan diambil. Ini sama saja pilih pacar tapi belum tahu orientasi seksualnya straight ato bengkong :D
  2. Tentukan budget. Jangan sampai sudah mantap memilih PTS namun ternyata tidak terjangkau.
  3. Cari informasi sebanyak-banyaknya. Di era informasi seperti ini informasi bisa dicari lewat website kampus yang bersangkutan. Kondisi website juga sedikit banyak mencerminkan kondisi PTS. Website yang update berarti PTS tersebut mempunyai fasilitas IT yang memadai. Sebaliknya PTS dengan website yang "kadaluarsa" bisa berarti macam-macam. Bisa jadi fasilitas IT PTS tersebut memang kurang, atau memang PTSnya sudah almarhum. hehehehe.Selain melalui website, informasi PTS juga bisa dicari melalui kakak kelas yang kuliah di tempat tersebut maupun melalui alumni-alumninya (sebelumnya pastikan mereka bukan bagian dari staf pemasaran PTS tersebut, karena hasilnya bisa bias). Tanyakan mengenai proses belajar mengajar, watak dosen-dosennya, sampai kemudahan dalam memperoleh nilai, dan mengerjakan tugas akhir atau skripsi.
  4. Cek langsung ke TKP. ini sangat penting. Beberapa calon mahasiswa malas untuk mendaftar secara langsung ke kampus yang bersangkutan dan memilih untuk mendaftar via web, atau nebeng temen. Kenapa cek kondisi kampus begitu penting? Karena seringkali ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan yang ada di brosur, atau website. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan manakala mengecek langsung ke TKP:
  • Kondisi bangunan. Ini yang biasanya berbeda. Kondisi bangunan yang tampak di brosur atau web biasanya sangat baik. Namun kita tidak tahu tahun berapa foto tersebut diambil? Atau apakah mereka menggunakan software pengolah gambar untuk membuatnya lebih indah?
  • Fasilitas. Dalam brosur atau web dapat dijumpai beberapa fasilitas yang menarik misalnya ruang kelas ber-AC, Hotspot area, Laboratorium canggih, termasuk beberapa UKM yang dijanjikan oleh PTS misalnya Futsal, bulu tangkis, tenis meja, dll. Harus dicek secara seksama apakah AC yang dimaksud benar-benar hidup dan dingin, atau hanya sekedar ruangan ber-AC namun tetap berkeringat? hotspot area juga harus dicek, apakah sinyal dan jangkauannya baik atau hanya berfungsi di ruang Dosen saja? Laboratorium canggih. Ini juga Debatable. Definisi canggih sangat luas. lemudian UKM yang ditawarkan. Beberapa PTS hanya menyediakan salah satu dari sekian UKM yang ditawarkan, biasanya dipilih yang peminatnya paling banyak.
  • Biaya kuliah. Loh bukannya bisa dilihat di brosur dan web? iya sih tapi beberapa PTS tidak sesuai. Pastikan apakah biaya tersebut sudah bersih? bagaimana dengan mata kuliah Lab? karena biasanya mata kuliah Lab dipungut biaya sendiri. Lalu berapa biaya skripsi? wisuda? karena boleh jadi biaya kuliah murah namun skripsi dan wisuda sangat mahal. Sama aja bisa masuk enggak bisa keluar.
Oke mungkin cukup untuk sementara, siapa tahu ada part-2 nya. Tapi nggak janji loh...
selamat memilih kakaaaaak...